kalau takut muridnya menjadi "tidak bermoral" saya rasa itu kekhawatiran yang tidak valid karena sudah ada ppkn dan bk yang bisa menjadi substansi penguat karakter dan perbaikan moral anak didik. yaa, hanya jika kedua mapel ini dimaksimalkan dan tidak menjadi momok mengerikan bagi anak sih (iykyk)

untuk mendapat kesempatan diajar tenaga pendidik yang khusus bidangnya dan ruang belajar yang selayak kelas? saya masih banyak menjumpai sekolah yang belum bisa provide hal-hal tsb ke agama minoritas, jadi mengapa tidak dihapuskan saja pendidikan agama sebagai mapel wajib?

setiap mapel PAI. kalau umat katholik dan kristen protestan terkadang masih cukup banyak sehingga mereka mempunyai ruangan khusus dan guru pengajar. tapi bagaimana dengan umat hindu, buddha, dan konghucu yang populasinya dalam suatu sekolah bisa dihitung jari? apakah mereka lantas dirampas haknya